Assalamu alaikum,

Para netizen sebangsa dan setanah air,

Sebagai rasa syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia yang besar berupa negeri yang kaya sumber alam dan penduduknya beragam suku dan budaya, maka kami merasa terpanggil untuk mempertahankan budaya bangsa kita yang perlu kita lestarikan. InsyaAllah usaha kita ini akan menembah rasa kebanggaan atas identitas bangsa kita, terutama untuk generasi muda kita.

Untuk itu kami mengajak para netizen seluruh Indonesia — terutama yang berusia 50 ke atas yang peduli dengan budaya positif, yang peduli dengan pendidikan karakter bangsa; marilah kita berkolaborasi dengan sukarela dengan mengunggah video terbaiknya yang menggunakan bahasa daerah masing-masing dengan tema : Menyambut Bulan Ramadhan

InsyaAllah setiap video yang mewakili daerah dan sukunya akan ditayangkan di kanal Youtube kami dengan dikelompokkan menurut Pulau dan Provinsi.

Konten dari video tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Perkenalan diri dan asal daerah
  2. Menceritakan kebiasaan atau adat istiadat setempat terkait bulan Ramadhan, kebiasaan dalam menyambut sebelum masuk Ramadhan, kegiatan dalam bulan Ramadhan, dan bagaimana mempersiapkan Hari Raya dan suasana Hari Raya itu sendiri. Termasuk menceritakan adat atau kebiasaan baik yang mulai menghilang.
  3. Memuat teks terjemahan (subtitle dalam Bahasa Indonesia)

Berikut contoh teks terjemahan yang menjadi subtitle Bahasa Indnesia:

“Halo/Assalamu alaikum/Hai,

Perkenalkan nama saya Erlan, saya berasal dari Palembang, Sumatera Salatan.

Kami orang Palembang biasanya pada hari Jumat terakhir bulan Syaban berziarah ke kuburan untuk membersihkan kuburan keluarga kami yang sudah meninggal dunia.

Setiap malam di bulan Ramadhan sekitar pukul 02.00 dinihari, ada warga yang keliling kampung membangunkan warga untuk bangun sahur dengan menabuh gendang atau alat lain dan berteriak-teriak “sahur-sahur”.

Masjid dan mushollah biasanya penuh dengan jemaah sholat tarawih, namun menjelang akhir Ramadhan mulai sedikit jemaahnya karena mempersiapkan segala sesuatu untuk lebaran. Misalnya, ada yang mengecat rumah, memperbaiki perabotan rumah tangga. Ada juga sibuk buat ketupat, kue kering dan kue basah.

Di malam hari raya, mulai magrib anak-anak asyik menabuh bedug di masjid dan musholla bertakbiran. Ada kebiasaan yang mulai menghilang yakni anak-anak membuat meriam bambu untuk meriahkan malam takbiran.

Pagi harinya, semua warga dengan berpakaian terbaiknya berbondong-bondong menuju lapangan atau masjid untuk melaksankan sholat Ied. Sesudah sholat Ied, warga masyarakat melakukan yang namanya SANJO yakni saling mengunjungi rumah-rumah warga dan kerabat. Pemilik rumah biasanya telah mempersiapkan masakan istimewa, misalnya opor ayam dengan ketupat, bolu 8 jam, dan lain-lain makanan khas Palembang.

===============================================================

Silahkan yang sudah siap berkolaborasi mengisi link ini untuk ikut berpartisipasi dalam usaha yang mulia ini…

https://forms.gle/HvVCGvZdDDcyfmdc6

Leave a comment